Sabtu, 12 Januari 2013

TUGAS (SEJARAH AKUNTANSI)


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Akuntasi sering di sebut “bahasa bisnis” / “Bahasa dari keputusan-keputusan keuangan”. karena ia merupakan media komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Ada dua (2) pihak yang memerlukan akuntansi, yaitu :
Ø  Pihak intern (mereka / pihak – pihak yang menyelenggarakan usaha atau disebut pimpinan perusahaan/ manajemen).
Ø  Pihak ekstern (pihak – pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan.seperti :
1.    Pemilik perusahaan.
2.    Kreditor. (orang atau badan yang memberikan pinjaman kepada perusahaan dalam bentuk uang atau barang).
3.    Investor.(orang atau badan yang menanamkan modal pada suatu perusahaan).
4.    Instansi Pemerintah (Misalnya : Kantor Pelayanan Pajak,Badan Pengembangan Pasar Modal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan).
5.    Akuntansi Nir Laba (Misalnya : Rumah Sakit , Badan – badan pemerintah , dan sekolah – sekolah yang beroperasi untuk tujuan yang tidak menghasilkan laba dan biasanya berurusan dengan :
      Pembayaran gaji ;
      Pembayaran sewa ; dan
      Lain – lain yang semuanya berasal dari sistem akuntansi.
6.    Karyawan.
7.    Masyarakat.
8.    Para pemakai Lainnya (Misalnya : para pekerja dan serikat buruh).

Dari 2 penggolongan pemakai antara pemakai / pihak intern maupun pihak ekstern ini menyebabkan terjadinya pembagian akuntansi menjadi dua bagian yaitu :
1.    Akuntansi Keuangan (Memberikan informasi pada pihak – pihak di luar perusahaan  yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan sehari – hari. Misalnya : Kreditur, Investor, Masyarakat, dan Pemerintah).
2.    Akuntansi Manajemen (Menghasilkan informasi pada pihak pengambil keputusan di dalam organisasi. Pihak itu adalah pimpinan perusahaan / Manajemen).

B.   Tujuan Penulisan.

      Untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Dosen.
      Untuk mengetahui sejarah akuntansi



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Akuntansi di dunia

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.



B.    Sejarah  Akuntansi di Indonesia

Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis.

Perbedaan Akuntansi Sistem Kontinental dengan Anglo Saxon:

Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir  abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.

Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai  pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut.
1.    System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu
      System Hokkian (Amoy); 
      System Kanton;
      System  Hokka;
      System Tio Tjoe atau System Swatow;
      System gaya baru.
2.    System pembukuan India atau system Bombay
3.    System pembukuan Arab atau Hadramaut




Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan dimasukkan  kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.

Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia  adalah system akuntansi Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.

Standar Akuntansi Indonesia
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, dengan maksud antara lain: menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public, harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi tersebut.

Akuntansi yang kita kenal tidak hanya terdiri dari satu bidang saja, tapi terdiri dari berbagai bidang. Dalam perkembangannya bidang-bidang akuntansi tersebut dikelompokkan dalam kelompok berikut:

1.      Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting)
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang menyangkut perubahan aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Tujuan kegiatannya adalah menyediakan data transaksi keuangan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu dan disusun dalam bentuk laporan keuangan (financial statement)

2.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Biaya ialah bidang akuntansi yang kegiatan utamanya ditujukan untuk menghitung biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kemudian membandingkan antara biaya sebenarnya dengan biaya berdasarkan taksiran. Hal ini sangat penting untuk perencanaan di masa depan.

3.      Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bidang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data biaya, khususnya data biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil manajemen, baik dalam kegiatan operasi sehari - hari maupun untuk keputusan yang khusus.

4.      Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi Perpajakan ialah akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan, yaitu berupa perhitungan untuk mempersiapkan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan pembayarannya sesuai pengisian dalam SPT, baik utnuk Pajak Penghasilan (Income Tax) ataupun Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax).
5.      Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.

6.      Akuntansi Pemeriksaan (Auditing-Investigation)
Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang kegiatan akuntansi yang khusus melakukan pemeriksaan secara bebas atau umum.

7.      Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya diarahkan kepada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh badan atau lembaga pemerintahan.

8.      Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Akuntansi Sosial atau kemasyarakatan, yaitu bidang akuntansi yang kegiatannya mengarah kepada masalah kemasyarakatan. Misal: memberikan informasi ekonomi secara makro, kepadatan penduduk dikaitkan dengan penghasilan.

9.      Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem Akuntansi adalah bidang khusus akuntansi yang berhubungan dengan penciptaan suatu prosedur akuntansi dan peralatannya disertai penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan.

10.   Akuntansi Pendidikan (Accounting Instruction/Education)
Akuntansi Pendidikan adalah bidang khusus akuntansi yang kegiatannya mengarah ke bidang pendidikan, yaitu dalam kegiatan belajar dan mengajar akuntansi atau segi-segi lainnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan itu sendiri.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan dikeluarkannya UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus  dari Fakultas Ekonomi Negeri Jurusan Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin banyaknya fakultas ekonomi swasta maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan Ujian Negara Akuntan. Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya lulusan negeri dan swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin mendapatkan gelar akuntan.

TUGAS (DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL)



BAB I
PENDAHULUAN

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada dan manusia sudah menggunakan teknologi dan pada hakekatnya perilaku manusia adalah untuk berkomunikasi seperti yang dikemukakan Collin Cherry (1957) komunikasi adalah suatu proses dimana fihak-fihak peserta saling menggunakan komunikasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua fihak yang bersangkutan. Dan teknologi adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja atau struktur atau sistem dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan seseorang. Bisa disebut bahwa teknologi berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial.
Manusia menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya dan ingin menjalin hubungan dengan masyarakat sosial lainnya. Namun perkembangan teknologi komunikasi memiliki dampak positif dan negatif. Positif dengan adanya teknologi lahirlah inovasi-inovasi baru yang mempermudah hidup manusia, dan terjadilah perkembangan ilmu pengetahuan, karena teknologi lahir dari sebuah ilmu. Namun secara negatif teknologi komunikasi memberikan dampak pada kehidupan sosial, ketika norma-norma yang berlaku tidak sesuai lagi dengan yang ada saat ini, seringnya terjadi kejahatan teknologi yang merugikan masyarakat,tidak hanya itu dampak teknokom bisa merusak moral dan akhlak kita. Sadari bahwa dampak yang terjadi pada kehidupan sosial masyarakat, karena teknokom membuat masyarakat kurang peka terhadap kehidupan masyarakat. Kehadiran teknologi informasi telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi ataupun sosial masyarakat. Kita sebagai manusia yang pandai, tau betul mana yang harus kita ambil dalam memaknai teknologi komunikasi ini dalam hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial
1.      Pengertian Teknologi Komunikasi
Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986. Kata Teknologi tidak hanya terbatas kepada pengguna mesin-mesin, meskipun dalam pengertian sempit sering digunakan keterkaitan teknologi dan mesin dalam bahasa sehari-hari. Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome. Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software (Perangkat Lunak).
Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.

2.      Sejarah Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi diawali sejarah manusia seperti ditemukannya bahasa lisan dan bahasa tulisan dalam bentuk photographs yang ditulis pada dinding gua-gua; Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001):
a.       Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat.
b.      Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari Renaissance (pencerahan di Eropa).
c.       Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat informasi dengan ciri-ciri: Kelangkaan bahan bakar fosil; kembali ke energi yang dapat diperbaharui, Proses produksi yang cenderung menjadi produksi massa yang terkonsentrasi, Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Era Komunikasi dan Informasi masa puncaknya era komunikasi dan informasi akan segera tercapai 10-20 tahun kedepan. Open Society (Struktur Masyarakat Terbuka/umumnya para anggota masyarakat berusaha dan bekerja keras untuk menaikkan statusnya didalam masyarakat. Mereka bersaing dan bekerjasama untuk dapat naik ke lapisan atas berikutnya sesuai dengan sistem kompetisi dan korporasi yang sudah dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Teknologi Komunikasi Ditinjau Dari Berbagai Aspek
Tidak ada seorangpun didunia ini yang bisa melepaskan diri dari kemutlakan komunikasi. Bahkan dalam keadaan diam pun, tanpa kita sadari kita mengkomunikasikan sesautu dari berbagai macam hal, bisa saja dari sikap tubuh, mimic wajah, helaan nafas, baju yang dikenakan, atau apapun itu. Bayangkan, sepintar apapun pemikiran anda, sejenius apapun ide anda dalam memecahkan suatu masalah, akan menjadi sia-sia jika anda tidak mampu menyampaikannya dengan baik. Itulah komunikasi. Begitu besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia meliputi aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya, termasuk teknologinya.

B.     Pengaruh Teknologi Komunikasi ditinjau dari beberapa aspek
1.      Aspek Ekonomi
Menggunakan handphone untuk melancarkan transaksi ekonomi. Itu hal yang basi dan dilakukan hampir semua orang didunia. Tetapi penggunaan smartphone dan pc tablet seperti Ipad mempunyai pengaruh. pengaruh perkembangan teknologi yang sudah demikian maju ini membuat orang-orang kini memiliki kantor pribadinya sendiri-sendiri. Hanya dengan bermodalkan BB atau Android dapat melakukan segalanya, ibarat memiliki kantor sendiri. Ingin promosi, ada jejaring sosial yang bisa diakses 24 jam lewat gadge. Mau transaksi pembayaran, ada fasilitas e-banking yang tersedia disetiap bank. Mau mencari informasi atau peluang bisnis, kita dapat terkoneksi dengan internet tanpa henti dengan smartphone yang dimiliki.

2.      Aspek Politik
Pemanfaatan yang paling dekat dengan kehidupan politik tentu saja teknologi penghitungan suara ‘quick count’. Dengan sistematika penghitungan yang terkoordinasi, hasil bayangan penghitungan ratusan juta suara itu bisa dilihat dan diprediksi dalam waktu relative cepat. Yang kedua adalah penggunaan teknologi real time video conference dimana pertemuan atau rapat bisa dilangsungkan ditempat dan waktu yang berbeda, dengan menggunakan teknologi video camera. Teknologi ini seharusnya bisa meningkatkan efisiensi kerja para pejabat politik negara. Namun entah karena alasan apa, penggunaan teknologi ini tidak dimaksimalkan.

3.      Aspek Sosial dan Budaya
Dalam kehidupan social, Tidak perlu kita ragukan dampaknya, Bahkan perkembangan teknologi telah merasuk dalam ranah budaya. Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Hal tersebut membuat anak-anak atau bahkan sebagian orang dewasa menjadi acuh dengan lingkungan sekitar (karena sibuk dengan BB nya). Perubahan budaya membaca juga telah berubah menjadi budaya online, dimana online atau surfing internet menjadi suatu keharusan minimal beberapa jam dalam sehari.
C.    Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Komunikasi terhadap kehidupan sosial
1.      Dampak Positif
      Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
      Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
      Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
      Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
      Adanya “share” budaya antar daerah.

2.      Dampak Negatif
      Timbulnya jenis kejahatan baru.
      Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.
      Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
      Kurangnya ruang privasi.
      Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
      Meningkatnya angka pengangguran.

3.      Tips memanfaatkan teknologi komunikasi dengan benar:
1.      Gunakan teknologi yang anda kuasai untuk menjalin hubungan yang lebih intents dengan teman atau orang-orang yang sebelumnya telah anda kenal didunia nyata.
2.      Jika anda ingin mencari teman-teman yang baru didunia maya, carilah komunitas positif yang sering melakukan pertemuan didunia nyata atau biasa dikenal dengan istilah kopdar atau kopi darat.




BAB III
PENUTUPAN

A.    Kesimpulan
1.      Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun)
2.      Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.
3.      Sejarah teknologi Komunikasi
      Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian
      Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri
      Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat informasi
4.      Teknologi Komunikasi dapat berdampak pada aspek :
      Aspek Ekonomi
      Aspek Politik
      Aspek Sosial dan Budaya
5.      Dampak Positif
      Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
      Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
      Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
      Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
      Adanya “share” budaya antar daerah.
6.      Dampak Negatif
      Timbulnya jenis kejahatan baru.
      Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.
      Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
      Kurangnya ruang privasi.
      Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
      Meningkatnya angka pengangguran.

B.     Saran
Makalah ini kami ambil dari hasil adanya teknologi dari situs http://nurkhoirionline.blogspot.com/2011/07dampak-perkembangan-teknologi.html tentunya dari kami sendiri akan sangat berterima kasih apabila para pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangunguna kelengkapan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

-          Referensi :
Straubhaar, Joseph & LaRose, Robert (2004). Media Now: Communications Media in the Information Age, Belmont, CA : Wadsworth. Chapter 14-15.
Tapscott, Don & Williams, Anthony D. 2006. Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything. New York : Penguin Group.